Kesadaran Manusia
Kesadaran merupakan kesiapan seseorang terhadap peristiwa di sekitar lingkungannya, termasuk meliputi peristiwa kognitif berupa memori, pikiran, perasaan dan sensasi fisik. Tingkat kesadaran merupakan ukuran kesadaran dan respon seseorang dengan stimulus dari lingkungannya. Kesadaran dapat diukur dengan menggunakan gcs (glasgow coma scale), sistem avpu & skala acdu.
Kesadaran diatur oleh kedua hemifer otak dan ascending reticular activating system (aras), yang meluas dari midpons ke hipotalamus anterior. Kesadaran tersebut ditentukan oleh interaksi yang berkelanjutan antara fungsi korteks serebri (kualitas) dengan aras (kuantitas) yang terdapat pada pertengahan bagian atas pons. Aras menerima serabut-serabut saraf kolateral dari jaras-jaras sensoris dan melalui thalamic relay nuclei dipancarkan secara difus ke kedua korteks serebri. Aras bertindak untuk menjaga korteks serebri tetap sadar (wijdicks, 2010). Korteks serebri merupakan bagian yang terbesar dari susunan saraf pusat dimana keduakorteks ini berperan dalam kesadaran akan diri terhadap lingkungan atau input-input rangsangan sensoris (awareness). Neurotransmiter yang berperan pada aras antara lain neurotransmiter kolinergik, monoaminergik dan gamma aminobutyric acid (gaba).
- Teori-teori kesadaran
- Teori baars yang mana baars menjadikan keterbatasan kapasitas pengalaman sadar sebagai fokus utama dari teorinya. Kesadaran itu bersifat lambat karena berhubungan dengan keterbatasan daya tampung baik pada memori, perhatian selektif ataupun sistem serial.
- Neurobiologis crick and koch. Teorinya didasari oleh indera penglihatan dan dinamakan neural correlate of consciousness (ncc). Ncc berasumsikan bahwa neuron eksplisit yang dimiliki manusi mampu mempersepsi fitur tertentu sebuah objek. Orang yang tidak mampu secara sadar mempersepsikan fitur tersebut bisa dikatakan tidak memilki neuron eksplisit.
- Teori integratif wilber yang membahas tentang kesadaran dengan memadukan kekuatan dari duabelas perspektif lain. Wilber menyimpulkan kesadaran bukan berasal dari dalam diri, namun berasal dari suatu peristiwa yang menyangkut pada empat kuadran, yaitu kuadran kiri atau kuadran interior (kuadran intensional dan kuadran kultural), kuadran kanan atau kuadran eksterior ( kuadran keperilakuan dan sosial), kuadran atas yaitu kuadran individual (kuadran keperilakuan dan intensional), dan kuadran kolektif (kuadran kultural dan sosial). Masing-masing kuadran memiliki sebuah skala yang terdiri dari holon, yaitu keseluruhan pada saat yang sama juga merupakan bagian dari sebuah keseluruhan lain.
- Memori implisit (memori yang mempengaruhi kerja tubuh secara tak sadar berdasarkan pengalaman sebelumnya). Memori implisit bekerja dengan cara adanya stimulus kegiatan serupa dari pengalaman kita yang kemudian tanpa sadar membantu proses otomatis pada tubuh.
- Metakognisi, yaitu bagian kemampuan diri memonitor pengetahuan diri berdasarkan pengalaman.
Tujuannya untuk mengevaluasi apa
saja yang sudah kita ketahui guna membantu dalam proses otomatis. Dalam sistem
metakognisi terdapat 2 jenis monitoring, yaitu monitoring yang bersifat
prospektif & retrospektif. Metakognisi dapat terjadi alami ketika seseorang
mengalami kesulitan pada saat menentukan suatu item dari memori, namun pada
saat yang bersamaan juga orang tersebut menyadari bahwa memori tersebut berada
dalam jangkauan ingatannya (tip of the tounge).
Komentar