Sensasi, Persepsi dan Atensi

Dalam psikologi kognitif pemrosesan informasi mengacu pada dunia fisik dan dunia non fisik (proses mental) penghubung keduanya adalah sensasi dan presepsi yang berpusat pada sistem sensorik. Peran sensasi dalam dunia fisik adalah mendeteksi secara dini terhadap suatu energy yang diterimanya. Dalam menginterpretasikan informasi sensorik, presepsi melibatkan kognisi tingkat tinggi. Pada dasarnya stimuli yang diterima akan dideteksi oleh sensasi dan akan diinterpretasikan oleh presepsi yang diterima oleh indra. Selain sensasi dan presepsi di dalam diri individu juga terdapat atensi (perhatian). Atensi adalah pemusatan suatu fikiran terhadap objek simultan, pemusatan kesadaran merupakan inti dari atensi. Atensi mengimplikasikan adanya sebuah pengabaian terhadap objek lain agar dapat memfokuskan terhadap objek tertentu secara intens. Secara umum atensi merupakan upaya pemusatan, upaya mental yang terdapat pada peristiwa sensorik atau peristiwa mental. Penelitian terhadap atensi mencakup pada lima aspek utama, yaitu kapasitas pemrosesan dan atensi selektif, tingkat rangsangan, pengendalian atensi, kesadaran, dan neurosains kognitif.

      Otak komputasional

         Konsep otak komputasional ini berdasarkan ide bahwa pikiran adalah apapun yang dilakukan otak termasuk pemrosesan informasi. Pelaksanaan komputasi dapat terjadi ketika kita melaksanakan kognisi tingkat tinggi, seperti ketika kita sedang memikirkan cara untuk mendapatkan permasalahan penelitian pada skripsi. Kita melihat, mendengar, mengecap, dan merasakan sensasi dari dunia sebagai rantai pertama dalam tahapan kejadian yang selanjutnya melibatkan penyandian stimuli; penyimpanan informasi; pengubahan material; berpikir; dan, akhirnya, memberikan reaksi sesuai pengetahuan yang didapatkan.

          Sensasi, Persepsi dan Atensi                                                                                                                  Sensasi adalah deteksi dan pengalaman langsung terhadap energi fisik sebagai hasil dari kejadian di lingkungan maupun kejadian dalam diri kita.pada hakekatnya, sensasi adalah tahap awal penerimaan informasi dari lingkungan luar. Dalam proses penerimaan dan pengolahan informasi disebut dengan komunikasi intrapersonal dimana alat indera adalah faktor yang menentukan. Proses menangkap stimuli oleh alat indera inilah yang disbeut dengan sensasi. Persepsi adalah proses di mana impuls-impuls sensorik diatur dan diterjemahkan. Dan atensi merupakan salah satu bagian fungsi kognitif penting yang dapat diukur secara langsung dengan melibatkan rangsangan visual. Suatu proses kognitif yang melibatkan berbagai macam aspek psikologis dan neurologis. Atensi merupakan suatu proses untuk memilih suatu objek dan mempertahankan untuk tetap memperhatikan objek tersebut serta menyelesaikan masalah atau rintangan dalam prosesnya.

      Perbedaan penyimpanan ikonik dan echoik                                                                                      Penyimpanan ikonik adalah kemampuan kesan-kesan visual untuk menetap selama jangka waktu singkat sehingga dapat diproses lebih lanjut (neisser, 1967). Memori ikonik melibatkan proses penyimpanan, namun terpisah dari proses-proses kognitif tingkat tinggi. Banyak peneliti menemukan bahwa informasi yang diindera direpresentasikan dengan akura namun menghilang dengan cepat jika tidak dikirimkan ke pemrosesan selanjutnya. Sedangkan penyimpanan echoik memberikan waktu tambahan untuk mendengarkan pesan. Kegunaan penyimpanan echoik menjadi jelas saat mempertimbangkan kerumitan proses dalam memahami sebuah pembicaraan sederhana. Impuls-impuls auditorik yang diindera sebagai percakapan akan bertambah jumlahnya seiring berlalunya waktu. Informasi yang terkandung dalam satu bagian kecil tidak akan bermakna kecuali ditempatkan dalam konteks yang tepat. Penyimpanan echoik berfungsi menyimpan informasi auditorik sehingga seluruh informasi auditorik dapat dipahami,

      Pandangan neurosains terhadap atensi                                                                                              Otak tampaknya memiliki sistem – sistem yang secara anomis terpisah, yang mengendalikan atensi dan sistem lain seperti sistem pemrosesan data, yang tetap melakukan kinerja pada input tertentu sekalipun atensi kita arahkan ke tempat lain (posner, 1992). Artinya, sistem atensi memiliki kemiripan dengan sistem lain(seperti sensorik dan motorik).